Analisa Faktor Irene Donuts
Pengertian
Simulator Risiko Karies (Irene Donuts) adalah suatu program interaktif dalam bentuk program komputer atau versi manualnya. Dengan mengisi faktor-faktor risiko terkait perilaku anak, kondisi kesehatan gigi anak, kondisi lingkungan ibu dan anak, pengetahun, sikap dan perilaku ibu (orang tua anak) maka program akan menampilkan gambaran besar risiko anak terhadap kemungkinan karies gigi. Program juga akan menawarkan menu apa yang dapat dilakukan orang tua anak-anak untuk mengurangi risiko karies, dan dapat dibawa sebagai pegangan untuk tindak lanjut dirumah.
Tujuan
- Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor risiko karies sejak dini
- Memberikan pemahaman tentang cara mencegah karies gigi
- Memberdayakan orang tua anak (masyarakat sekolah) untuk pemeliharaankesehatan gigi anak.
- Memberikan gambar visual besar risiko karies yang dihadapi dan kemungkinan perbaikannya.
Instrumen Simulator Kemungkinan Karies
- Flipchart Simulator Risiko Karies “Donut Irene” versi manual / versi Komputer
- Formulir / status pemeriksaan kesehatan gigi anak
- Lembar kerja / rapor gigi
- Set pemeriksaan pH biofilm
- Kaca mulut
Penatalaksanaan simulator risiko karies dan posisi operator.
- Siapkan Instrumen simulator risiko karies / alat tulis
- Ibu dan anak serta operator duduk menghadap komputer / flipchart
- Jalankan program dan lakukan seperti yang diminta program dengan mengisi data yang diperlukan.
- Mengambil sampel plak untuk diperiksa derajat keasamannya Sampel biofilm diambil dari salah satu gigi anterior atas (elemen gigi 51 atau 61) menggunakan stik plastik sekali pakai. Lalu, sampel biofilm dicelupkan ke dalam larutan sukrosa (larutan A) dan stik segera ditaruh pada pad untuk menunggu 5 menit. Setelah 5 menit, perubahan warna yang terjadi pada biofilm dicocokkan dengan warna pada tabel dari manufaktur untuk menentukan derajat keasaman (pH) biofilm.
- Tanyakan setiap pertanyaan yang ditampilkan program
- Pada saat memeriksa white spot/fisur hitam ajak ibu melihat juga kondisi gigi anaknya.
- Bila semua telah selesai diisi tunjukkan gambaran tingkat risiko karies.
- Tawarkan antisipasi (menu) yang dapat dilakukan dan tunjukkan perubahan risiko yang tergambar
- Pada hasil wawancara tunjukkan apa yang harus dilakukan sebagai pekerjaan rumah. Penyelesaian:
- Catat / kompilasi hasil isian Donut Irene (faktor yang jadi bersamaan, faktor yang dapat diantisipasi, besar risiko sebelum dan sesuadah antisipasi).
- Lakukan tindakan surface protection / terapi remineralisasi (dilakukan di sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan)
- Lakukan evaluasi pengisian PR dan analisis keberhasilannya.
- Lakukan diskusi untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam pemeliharaan gigi anaknya.
- Berikut ini adalah saran-saran dan daftar monitor kegiatan ibu yang akan keluar sesuai dengan faktor risiko.
FAKTOR RISIKO | SARAN–SARAN DAFTAR MONITOR KEGIATAN IBU | DAFTAR MONITOR KEGIATAN IBU |
LAMA ASI | Mengingat pemberian ASI melebihi 1 tahun, terutama pemberian di tengah malam, maka berisiko menyebabkan gigi berlubang, karena itu perlu perhatian lebih besar untuk upaya pemeliharaan kebersihan mulut dan gigi. | Mengangkat bibir atas dan memeriksa gigi depan atas dan gigi depan bawah, untuk memastikan tidak ada lagi gigi anak yang berlubang. |
UMUR | Perhatikan bahwa gigi tetap akan mulai tumbuh. Gigi tetap yang akan mulai tumbuh adalah gigi depan atas dan bawah, serta gigi paling belakang. | Bersihkan daerah gigi yang akan tumbuh dengan kapas basah. |
PENGASUHAN | Anak yang diasuh oleh keluarga sendiri harus lebih diperhatikan. Pastikan anak menggosok gigi sebelum tidur malam. | Membantu anak menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur |
TOTAL PENGETAHUAN DAN SIKAP | Tingkatkan pengetahuan dan sikap ibu mengenai kesehatan gigi anak. | Untuk anak 2 tahun ke atas gunakan pasta gigi sedikit saja, seukuran kacang polong. Untuk 2 tahun ke bawah, pasta gigi hanya dioleskan tipis. |
SOFT-DRINK | Kurangi frekuensi minum soft drink karena keasamannya menyebabkan mineral gigi mudah larut (lubang). | Batasi frekuensi minum soft drink maksimal sekali seminggu |
FREKUENSI SUSU | Biasakan anak berkumur setelah minum susu. Hindari pemberian susu ditengah;tengah waktu tidur malam. | Tidak memberikan susu di tengah waktu tidur malam. |
LAMA SUSU BOTOL | Latih anak menggunakan gelas jika minum susu atau sari buah yang manis | Memastikan anak minum susu dan juice menggunakan gelas |
SUKA PERMEN | Batasi makanan manis pada anak. Misalnya, membuat aturan bahwa permen, coklat, jelly, snack hanya diberikan pada hari libur. | Mengganti permen dengan aktivits bermain. |
NGEMUT MAKANAN | Latih anak untuk tidak mengemut makanannya. Periksa apakah ada gigi yang sakit sehingga anak malas mengunyah. | Mengusahakan anak tidak ngemut makanan. |
DISKOLORASI FISUR | Perlu dilakukan surface dan protection/ proteksi gigi. | Pergi ke dokter gigi untuk melapisi gigi anak. |
WHITE SPOT | Perlu dilakukan profilaksis dengan CPPPACP (Krim Calcium dan Phosphat). Gigi dengan bercak putih jika dibiarkan akan segera menjadi lubang. | Mengoleskan CPPPACP (Krim Calcium dan Phosphat) 2x sehari. |
PH BIOFILM | Perlu minum air putih yang cukup, sikat gigi sebelum tidur malam, oleskan CPPPACP (Krim Calcium dan Phosphat) 2x sehari. | Memastikan anak minum cukup air putih. |
ADA GIGI BERLUBANG ATAU TIDAK | Perlu penambalan gigi yang belubang. |
|